apa yang anda cari ketikkan disini

Selasa, 07 Agustus 2012

Kelebihan Sholat Raraweh Dari Malam Pertama Hingga Terakhir Ramadhan



Dalam Bulan Ramadhan terdapat shalat Tarawih. Pernah suatu ketika sahabat-sahabat Rasulullah, bertanya mengenai fadhilah (kelebihan) sembahyang sunat terawih pada bulan Ramadhan yang diriwayatkan oleh Saiyidina Ali ra. Rasulullah bersabda:
Pada Pada malam 1 – Keluar dosa-dosa orang mukmin pada Pada malam pertama seperti ia baru dilahirkan, mendapat keampunan dari Allah.
Pada Pada malam 2 – Diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang terawih serta kedua ibu bapanya (sekiranya mereka orang beriman).
Pada Pada malam 3 – Berseru Malaikat di bawah ‘Arash supaya kami meneruskan sembahyang terawih terus menerus semoga Allah SWTmengampunkan dosa engkau.
pada Pada malam 4 – Memperoleh pahala ia sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan AL-Quran.
pada Pada malam 5 – Allah SWT kurniakan baginya pahala sebagaimana orang sembahyang di Masjidilharam, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.
Pada Pada malam 6 – Allah SWT kurniakan pahala kepadanya pahala Malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu Malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah SWTmengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang terawih pada Pada malam ini.
Pada Pada malam 7 – Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi ‘Alaihissalam menentang musuh ketatnya Fir’aun dan Hamman.
Pada malam 8 – Allah SWT mengurniakan pahala orang sembahyang terawih sepertimana yang telah dikurniakan kepada Nabi Allah SWTIbrahim ‘Alaihissalam.
Pada malam 9 – Allah SWT kurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhammad S.A.W.
Pada malam 10 – Allah SWT mengurniakan kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat.
Pada malam 11 – Keluar ia daripada dunia (mati) bersih daripada dosa seperti ia baru dilahirkan.
Pada malam 12 – Datang ia pada hari Qiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya).
Pada malam 13 – Datang ia pada hari Qiamat dalam aman sentosa daripada tiap-tiap kejahatan dan keburukan.
Pada malam 14 – Datang Malaikat menyaksikan ia bersembahyang terawih, serta Allah SWT tiada menyesatkannya pada hari Qiamat.
Pada malam 15 - Semua Malaikat yang menanggung ‘Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakannya supaya Allah SWT mengampunkannya.
Pada malam 16 - Allah SWT tuliskan baginya terlepas daripada neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.
Pada malam 17 - Allah SWT kurniakan orang yang bertarawih pahalanya pada Pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.
Pada malam 18 - Seru Malaikat: Hai Hamba Allah sesungguhnya Allah SWT telah ridha kepada engkau dan ibu bapa engkau (yang masih hidup atau mati).
Pada malam 19 - Allah SWT tinggikan darjatnya di dalam Syurga Firdaus.
Pada malam 20 - Allah SWT kurniakan kepadanya pahala sekelian orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.
Pada malam 21 - Allah SWT binakan sebuah istana dalam Syurga daripada Nur.
Pada malam 22 - Datang ia pada hari Qiamat aman daripada tiap-tiap dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru hara di Padang Mahsyar).
Pada malam 23 - Allah SWT binakan kepadanya sebuah bandar di dalam Syurga daripada Nur.
Pada malam 24 - Allah SWT bukakan peluang 24 doa yang mustajab bagi orang berterawih Pada malam ini, (elok sekali berdoa ketika dalam sujud).
Pada malam 25 - Allah SWT angkatkan daripadanya siksa kubur.
Pada malam 26 - Allah SWT kurniakan kepada orang bertarawih pahala pada Pada malam ini seumpama 40 tahun ibadat.
Pada malam 27 - Allah SWT kurniakan kepada orang bertarawih pahala pada Pada malam ini ketangkasan melintas atas titian Siratulmustaqim seperti kilat menyambar.
Pada malam 28 - Allah SWT kurniakan kepadanya 1000 darjat di akhirat.
Pada malam 29 - Allah SWT kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.
Pada malam 30 – Allah SWT beri penghormatan kepada orang berterawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali, lalu berfirman: “Hai hambaKu: makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini hendak makan di dalam syurga, dan mandilah engkau daripada air syurga yang bernama Salsabila, serta minumlah air daripada telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang bernama ‘Al-Kauthar’”.
Qiyam Ramadhan (shalat malam Ramadhan)
1.Dalilnya :
Pertama dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah~ niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Kedua dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut bulan Ramadhan seraya bersabda :”Sungguh, Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosaiiosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya.” (HR. An-Nasa’i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah),” Menurut Al Arna’uth dalam “Jaami’ul Ushuul”, juz 6, hlm. 441, hadits ini hasan dengan adanya nash-nash lain yang memperkuatnya.
2. Hukumnya:
Qiyam Ramadhan (shalat malam Ramadhan) hukumnya sunnah mu ‘akkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum Muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa’ Rasyidin dan para sahabat dan tabi’in. Karena itu, seyogianya seorang muslim senantiasa mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dan shalat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan Lailatul Qadar
3, Keutamaannya:
Qiyamul lail (shalat malam) disyariatkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamaannya besar dan pahalanya banyak.
Firman Allah Ta’ala :”Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya ”( Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengejakan shalat malam) , sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. “(AsSajdah: 16).
Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari. Dan sanjungan Allah kepada kaum lainnya dengan firman-Nya :”Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah) . ” (Adz-Dzaariyaat: 17-18).
“Dan orang-orangyang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al-FuYqaan: 64).
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi(dengan mengatakan: Hadits ini hasan shahih dan hadist ini dinyatakan shahiholeh Al-Hakim) dari Abdullah bin Salam, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah orang miskin makan, sambungkan tali keReluargaan dan shalatlah pada waktu malam ketika semua manusia tidur, niscaya kalian masuk Surga dengan selamat. ”
Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Bilal, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Hendaklah kama mendirikan shalat malam karena itu tradisi orang-orang shalih sebelummu. Sungguh, shalat malam mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan mengusirpenyakit dari tubuh” (Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menyetujuinya, 1/308),
Dalam hadits kaffarah dan derajat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Dan termasuk derajat: memberi makan, berkata baik, dan mendirikan shalat malam ketika orang-orang tidur’: dinyatakan shahih oleh Al-Bukhari dan At-Tirmidzi)” Lihat kitab Wazhaa’ifu Ramadhan, oleh Ibnu Qaasim, hlm. 42, 43.
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam :”Sebaik-baik shalat setelah fardhu adalah shalat malam. ” (HR. Muslim).
4, Bilangannya :
Termasuk shalat malam: witir, paling sedikit satu raka’at dan paling banyak 11 raka’at. Boleh melakukan witir dengan satu raka’at saja, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan satu raka’at maka lakukanlah. ” HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i.
Atau witir dengan tiga raka’at, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :”Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan tiga raka ‘at maka lakukanlah. ” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)•
Hal ini boleh dilakukan dengan sekali salam, atau shalat dua raka’at dan salam kemudian shalat raka’at ketiga.
Atau witir dengan lima raka’at, diiakukan tanpa duduk dan tidak salam kecuali pada akhir raka’at.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa ingin melakukan witiu dengan lima raka’at maka lakukanlah. “(HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliav mengatakan:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya shalat malam tiga belas raka’at, termasuk di dalamnya witir dengan lima raka ‘at tanpa duduk di salah satu raka ‘atpun kecuali pada raka’at terakhir. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
‘Ketiga hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban.
Atau witir dengan tujuh raka’at; dilakukan sebagaimana lima raka’at. Berdasarkan penuturan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya melakukan witir dengan tujuh dan lima raka ‘at tanpa diselingi dengan salam dan ucapan. “(HR, Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Boleh juga melakukan witir dengan sembilan, sebelas, atau tiga belas raka’at. Dan yang afdhal adalah salam setiap dua rakaat kemudian witir dengan satu raka’at.
Shalat malam pada bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan atas shalat malam lainnya.
5. Waktunya :
Shalat malam Ramnahaan mencakup shalat pada permulaan malam dan pada akhir malam.
6. ShalatTarawih:
Shalat tarawih terrnasuk qiyam Ramadhan. Karena itu, hendaklah bersungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasannya dari Allah. Malam Ramadhan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu’min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa terlewatkan.
Jangan sampai ditinggalkan shalat tarawih, agar memperoleh pahala dan ganjarannya. Dan jangan pulang dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :”Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk. ” (HR. Para penulis kitab Sunan,dengan sanad shahih) Lihat kitab Majalisu Syahri Ramndhan, oleh Syaikh Ibnu Utsaimin, him. 26-30.
Shalat tarawih adalah sunat, dilakukan dengan berjama’ah lebih utama. Demikian yang masyhur dilakukan para sahabat, dan diwarisi oleh umat ini dari mereka generasi demi generasi. Shalat ini tidak ada batasannya. Boleh melakukan shalat 20 raka’at, 36 raka’at, 11 raka’at, atau 13 raka’at; semuanya baik. Banyak atau sedikitnya raka’at tergantung pada panjang atau pendeknya bacaan ayat. Dalam shalat diminta supaya khusyu’, bertuma’ninah, dihayati dan membaca dengan pelan; dan itu tidak bisa dengan cepat dan
tergesa-gesa. Dan sepertinya lebih balk apabila shalat tersebut hanya dilakukan 11 raka’at.(Yaitu berdasarkan hadits Aisyah radiallahu’anha yang artinya : ” Tiadalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menambah (rakaat), baik di bulan Ramadhan atau (di bulan) lainya lebih dari sebelas rakaat”. (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i)

Sumber : http://cahyaiman.wordpress.com/2010/08/13/keutamaan-shalat-tharawih-qiyam-ramadhan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Anda Adalah pengunjung ke-

Web Site Traffic Counters

free counters